Pemkab Kudus Tunggu Realisasi Bantuan Pompa Banjir dari Kementerian PUPR
DOK ANTARA/ Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau bangunan Polder pengendali banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada 12 Januari 2023

Bagikan:

KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih menunggu realisasi bantuan mesin pompa pengendali banjir di polder Jati untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi setiap musim hujan.

"Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menelepon bahwa Kudus akan dibantu mesin pompa dengan kapasitas yang lebih besar. Saat ini kami masih menunggu realisasinya," kata Bupati Kudus Hartopo dilansir ANTARA, Senin, 27 Februari.

Beberapa waktu lalu, kata dia, memang dilakukan survei oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terkait dengan rencana bantuan mesin pompa pengendali banjir dengan kapasitas yang lebih besar.

Hanya saja, imbuh dia, untuk saat ini belum ada tindak lanjutnya.

Dia berharap, rencana tersebut secepatnya direalisasikan karena Kabupaten Kudus membutuhkan bantuan peningkatan kapasitas mesin pompa. Saat ini, kapasitas pompa pengendali banjir yang tersedia terlalu kecil, hanya 500 liter per detik, sedangkan menurut perhitungan Kementerian PUPR minimum membutuhkan mesin pompa berkapasitas 5.000 liter per detik.

Bantuan lain yang dijanjikan, yakni normalisasi sungai yang informasinya sudah jalan, tetapi dari BBWS sampai sekarang belum.

"Makanya, kami perlu koordinasi dan komunikasi. Dinas PUPR Kudus saya minta proaktif," ujarnya.

Apabila dibutuhkan, kata dia, dirinya siap menghadap Dirjen Kementerian PUPR kapanpun waktunya disediakan.

Untuk saat ini, diakui beberapa desa di Kabupaten Kudus memang ada yang tergenang banjir.

Akan tetapi, banjir yang terjadi karena faktor curah hujan tinggi sehingga debit air sungai meningkat dan melimpas ke pemukiman maupun persawahan.