Indosat Lelang 4.000 Menara untuk Dongkrak Kinerja di 2021, Langsung Direspon Sejumlah Pemain Besar di Sektor Menara
Foto: Dok. Indosat Ooredoo

Bagikan:

PT Indosat Tbk (ISAT) siap lelang 4.000 unit menaranya akibat krisis pandemi. ISAT berencana memanfaatkan hasil lelang untuk mendongkrak kinerja perseroan di tahun 2021.

Natasha Nababa, Chief Legal & Regulatory Officer yang juga Plt Corporate Secretary Indosat, mengatakan manajemen penjualan sedang dalam tahap awal penjajakan transaksi. Pihak ISAT belum menyampaikan nama-nama calon pembelinya dan juga jumlah nilai transaksinya.

"Namun apabila transaksi terjadi, maka transaksi tersebut dapat menjadi transaksi material di bawah peraturan OJK yang berlaku," terang Natasha, dikutip dari keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, 22 Februari.

Kabar penjualan menara milik ISAT tersebut pun langsung mendapat respon dari pemain besar di sektor menara. Heru Sutadi, Direktur Indonesia ICT Institute, mengatakan rencana lelang direspon oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui Protelindo, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Centratama Telekomunikasi (CENT).

Penjualan Menara ISAT Tahun 2019

Indosat Ooredoo pada 2019 lalu menjual 3.100 menaranya kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Protelindo. Tercatat sebanyak 2.100 menara dilepas kepada Mitratel, anak usaha PT Telkom  Indonesia Tbk (TLKM). Sedangkan 1.000 menara dilepas kepada Protelindo, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan penjualan 3.100 menara waktu itu menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp6,39 triliun.

Beberapa waktu silam, pada 9 Februari, Heru Sutadi memperkirakan rencana tersebut akan mendapatkan respons positif dari pasar.

"Jika Indosat kembali melakukan aksi monetisasi menaranya seperti tahun 2019, maka pasar akan merespons positif meskipun saat ini masih dalam kondisi pandemi. Bahkan, harga per menaranya juga diperkirakan bisa lebih tinggi dibanding sebelumnya," paparnya dalam kajiannya seperti dilansir Antara.

ISAT Siapkan Layanan 5G

Heru berujar harga jual menara-menara tersebut bisa naik signifikan karena aset yang dijual memiliki kualitas baik. Menurut dia, ini bisa menjadi modal perseroan untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021.

"Ini akan menjadi modal tambahan bagi Indosat untuk menuju era 5G karena makin agile dan kompetitif," katanya.

Apalagi, kata Heru, saat ini, seluruh operator seluler sedang berlomba menerapkan layanan 5G yang kemudian memacu permintaan layanan data, sehingga permintaan terhadap menara telekomunikasi juga terus bertumbuh.

Penjualan menara akan untungkan Indosat

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada berujar jika skema penjualan menara kali ini sama dengan yang dilakukan pada 2019, yakni setelah dijual lalu disewa kembali, maka akan menguntungkan bagi Indosat.

"Kalau skemanya masih sama, maka bisa jadi karena untuk keperluan pendanaan dan opsi sewa lebih murah dibandingkan dengan jika dimiliki sendiri karena ada biaya maintenance," jelasnya.

Sebelumnya, ISAT mengklaim infrastruktur jaringan telekomunikasi yang telah dibangun selama ini hakikatnya sudah siap untuk mendukung penggelaran 5G.

5G Menjadi Ivestasi Penting di Industri Telekomunikasi

Sementara itu, Director & COO Indosat Vikram Sinha mengatakan 5G merupakan investasi yang sangat penting di industri telekomunikasi. Selama 6 kuartal terakhir, perseroan menggenjot penggelaran jaringan. Termasuk serat optik, agar layanan yang diberikan makin prima sekaligus mempersiapkan diri menyambut 5G.

"Kami juga bekerja dengan ketat dan dekat dengan regulasi serta mempersiapkan infrastruktur yang diberikan. Kami memiliki fokus yang sangat tinggi terhadap persiapan jaringan 5G," terangnya dalam konferensi pers daring, Selasa, 12 Januari.

Ikuti Terus berita dalam negeri dan luar negeri terbaru dari VOI.